. KATA PENGANTAR
Puji dan
syukur sepantasnya dihaturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya, maka penyusun dapat menyelesaikan makalah
yang bertemakan “Mannusia
dan Cinta Kasih” ini, meskipun
masih terdapat banyak kekurangan.
Tulisan
ini sebagai sarana untuk membina
kemampuan mahasiswa dalam latihan membuat karya ilmiah, sangat berarti bagi penyusun, juga karena dengan mata
kuliah tersebutlah, sehingga penyusun
dapat berfikir secara kreatif untuk menganalisa berbagai permasalahan mengenaimannusia
dan cinta kasih, serta menyusun tulisan
ini. Dalam menyelesaikan tulisan ini, penyusun banyak dibantu oleh orang-orang disekitar
penyusun, sehingga penyusun dapat menyelesaikan tulisan ini dengan baik. Dengan penuh rasa hormat penyusun
mengahturkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu,
diantaranya :
- Prof. Dr. E. S. Margianti, S., E., M.M,. selaku rektor Universitas Gunadarma
- Prof. Drs. Syahbuddin, MSc., PhD,. selaku Dekan
Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma.
3.
Dr.
Rr. Sri Poernomo Sari, ST., MT,. selaku Ketua jurusan dan Kepala Laboratotium Teknik Mesin Menengah Universitas Gunadarma,
4.
IDI DARMA, SPd., MM,. selaku dosen mata kuliah ilmu budaya
dasar,
5.
Kedua
orang tua yang telah memberikan bantuan moril maupun materiil, dan
6.
Teman-teman
mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Universitas Gunadarma, khususnya angkatan 2011.
Pada akhirnya penyusun menyadari, bahwa dalam menyusun tulisan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna,
karena segala kesempurnaan hanyalah milik Tuhan Yang Maha Esa sedangkan
kekurangan adalah milik kita sebagai makhlukNya. Untuk itu, kekurangan yang ada
akan menjadi sebuah pelajaran bagi penyusun, dan penyusun mengharapkan koreksi,
berupa kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca, terutama
pengoreksi, untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Mudah-mudahan makalah yang bertemakan
manusia dan cinta kasih yang
telah penyusun sajikan ini dapat sangat bermanfaat, khususnya bagi penyusun
sendiri dan umumnya bagi para pembaca serta mahasiswa Jurusan Teknik Mesin.
Karena pada akhirnya, kelak suatu kegiatan pembuatan
tulisan/makalah seperti ini
menjadi salah satu tonggak pembentukan kreatifitas mahasiswa.
Depok, 11 juni 2012
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Hakikat acinta kasih yaitu cinta boleh jadi merupakan suatu istilah
yang sulit untuk dibatasi secara jelas. Kendatipun demikian, sulit juga untuk
diungkapkan dan diingkari bahwa cinta adalah salah satu kebutuhan hidup manusia
yang cukup fundamental. Begitu fundamentalnya sampai-sampai membawa Victor
Hago, seorang punnjagga terkenal, pada satu kesimpulan: b ahwa mati tanpa cita
sama halnya dengan mati dengan penuh dosa.
Cinta memang sangat erat terpaut dengna kehidupan manusia. Tidak
pernah selintas pun orang berpikir bahwa cinta itu tidak penting. Mereka haus
akan cinta.
Kendatipun demikian, hampir setiap orang tidak pernah berpikir tentang
apa dan bagaimana cinta itu. Padahal berpikir tentang apa dan bagaimana cinta
itu padahal, cinta bisa diibaratkan sebagai suatu seni yang sebagaimana bentuk
seni lainnya sangat memerlukan pengetahuan dan latihan untuk bisa menggapainya.
1.2
Fakta-fakta
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan W.J.S.
Purwodarminto, kasih syang diartikan dengan perasaan sayang, perasaan cinta tau
perasaan suka kepada sesorang semua itu juga terpaut dengan keindahan sesuatu
yang bagus, permai, cantik, elok dan semua sesuatu yang dinilai indah.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Arti Cinta Kasih
Cinta kasih bersumber pada ungkapan perasaan yang
didukung oleh unsur karsa, yang dapat berupa tingkahlaku dan pertimbangan
dengan akal yang menimbulkan tanggung jawab. Dalam cinta kasih tersimpul pula
rasa kasih sayang dan kemesraan. Belas kasihan dan pengabdian. Cinta kasih yang
disertai dengan tanggung jawab menciptakan keserasian, keseimbangan, dan
kedalaman antara sesama manusia, dengan lingkungan, dan antara manusia dengan
Tuhan.
Secara sederhana cinta kasih adalah perasaan kasih sayang, kemesraan,
belas kasihan dan pengabdian yang diungkapkan dengan tingkah laku yang
bertanggung jawab. Tanggung jawab artinya akibat yang baik, positif, berguna,
saling menguntungkan, menciptakan keserasian, kseimbangan, dan kebahagiaan,
berbagai bentuknya dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Cinta
diri
Secara alamiah manusia mencintai dirinya sendiri. Manusia
membenci segala sesuatu yang mendatangkan penderitaan, rasa sakit dan bahaya
lainnya.
Cinta diri erat hubungannya dengan menjaga diri. Manusia
menurut segala sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi dirinya. Gejala yang
menunjukkan kecintaan manusia terhadap dirinya sendiri ialah kecintaanya luar
biasa terhadap harta benda. Sebab manusia beranggapan dengan harta benda ia
dapat merealisasikan semua keinginannya guna mencapai kesenangan-kesenangan
kemewahan hidup.
Cinta terhadap dirinya tidak harus dihilangkan, tetapi
harus berimbang dengan cinta kepada orang lain untuk berbuat baik. Inilah yang
dimaksud dengan cinta ideal.
Al-Quran (QS:7:188 dan Surah 41 ayat 49).
2) Cinta
sesama manusia
Cinta kepada sesama manusia merupakan watak manusia itu
sendiri. Perlakuan yang baik kepada sesama manusia bukan dalam arti karena
seseorang itu membela, menyetujui, mendukung, atau berguna bagi dirinya,
melainkan datang dari hati nuraninya yang ikhlas disertai tujuan yang mulia.
Motivasi seseorang mencintai sesama manusia disebabkan
karena manusia itu sendiri tidak dapat hidup sendirian (manusia sebagai makhluk
sosial) dan merupakan suatu kewajiban (QS:49:10)
3) Adil dan
belas kasih
Sering orang berpendapat bahwa belas kasih atau cinta itu
di atas keadilan. Dengan pendapat tersebut mereka bermaksud bahwa perilaku yang
digerakkan atau dimotivasi oleh belas kasih itu lebih utama daripada kerjaan
yang digerakkan oleh rasa keadilan.
4) Pertemuan
dan cinta
Pertemuan antara dua orang dapat membangkitkan rasa
cinta. Dalam pertemuan terjadi saling membuka hati, terbuka dan jujur. Hubungan
antar dua orang memuncak dalam hubungan cinta sebab asal mula hubungan cinta
itu adalah anugerah Tuhan. Syarat cinta adalah kerendahan hati pada orang yang
memanggil, kesediaan pada orang yang dipanggil.
Dalam cinta timbul komunikasi, kebersamaan yang
sungguh-sungguh komunikatif dan selalu mengandung suatu imbauan kepada sesama.
5) Cinta
kepada Tuhan
(Allah swt)
Puncak cinta manusia yang paling tinggi, mulia, jernih
dan spiritual ialah cintanya kepada Allah dan kerinduannya kepada-Nya. Tidak
hanya shalat, pujian dan doanya, tetapi semua tindakan dan tingkah lakuknya
ditujukan kepada Allah, mengharapkan penerimaan dan ridha-Nya. Dalam firman
Tuhan : “Katakanlah: jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutlah aku,
niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah maha pengamupun lagi
maha penyayang” (Q:3:31).
Cinta seorang mukmin kepada Allah melebihi cintanya
kepada segala sesuatu yang ada di dalam kehidupan ini, melebihi cintanya kepada
dirinya sendiri, anak-anaknya, isterinya, kedua orang tuanya, keluarganya dan
hartanya.
Cinta yang ikhlas seorang manusia kepada Allah merupakan
pendorong dan mengarahkannya kepada penundukkan semua bentuk kecintaan lainnya.
Cinta kepada Allah akan membuat seseorang akan menjadi mencintai sesama
manusia, hewan, semua makhluk Allah, dan seluruh alam semesta. Hal ini terjadi
karena semua yang ada dipandang sebagai manifestasi Tuhannya, sebagai sumber
kerinduan spiritualnya dan harapan kalbunya.
2.2 Contoh Cinta Kasih
Ada beberapa contoh cinta kasih, yaitu sebagai berikut:
1) Cinta kasih antara orang tua dengan
anaknya. Orang tua yang memperhatikan dan memenuhi kebutuhan anaknya, berarti
mempunyai cinta kasih terhadap anak, mereka selalu mengharapkan agar anaknya
menjadi orang baik dan berguna dikemudian hari.
2) Cinta kasih antara pria dan wanita.
Seorang pria menaruh perhatian terhadap seorang gadis dengan prilaku baik,
lemah lembut, sopan, apalagi memberikan sekuntum mawar merah, berarti ia
menaruh cinta kasih terhadap gadis itu.
3) Cinta kasih antara sesama manusia.
Apabila seorang sahabat berkunjung kerumah kawannya yang sedang sakit dan
membawa obat kepadanya, menghiburnya serta medoakannya berarti sahabat itu
menaruh cinta kasih terhadap kawannya yang sakit itu.
4) Cinta kasih antara manusia dan Tuhan.
Apabila seorang taat beribadah, menuruti perintahnya dan menjauhi segala
larangan Tuhan, orang itu mempunyai cinta kasih kepada Tuhan pencipta-Nya
5) Cinta kasih manusia terhadap
lingkungannya. Apabila seseorang menciptakan taman yang indah, memelihara
tanaman pekarangan, tidak menebang kayu di hutan seenaknya, menanam tanah
gundul dengan teratur, tidak berburu hewan secara semena-mena bisa dikatakan
orang tersebut menaruh cinta kasih atau menyayangi lingkungan hidupnya.
2.3 Ungkapan Cinta Kasih
Cinta kasih adalah ungkapan perasaan yang diwujudkan dengan tingkah
laku, seperti dengan kata-kata, tulisan, gerak, atau media lainnya.
Ungkapan dengan kata-kata atau pernyataan, misalnya ungkapan. Aku
cinta padamu. Ungkapan dengan tulisan, misalnya surat cinta, surat Ibu kepada
putrinya. Ungkapan dengan gerak, misalnya salaman, pelukan, dan rangkulan.
Ungkapan dengan media, misalnya setangkai bunga, benda suvernir dan benda kado.
Ungkapan-ungkapan ini selain dalam bentuk nyata, juga dalam bentuk karya
budaya, misalnya seni suara, seni sastra, seni drama, film, dan seni lukis.
Orang yang mempunyai pesona cinta kasih, hidupnya penuh gairah,
semangat, banyak inisiatif, dan penuh kreatif, bagi seniman perilaku cinta
kasih dituangkan dalam bentuk karya budaya sehingga dapat dinikmati
pula oleh masyarakat/khalayak. Dengan demikian, masyarakat dapat memetik
nilai-nilai kemanusia yang terungkap melalui karya budaya itu.
2.4 Cara Mewujudkan Cinta Kasih
Cinta kepada sesama adalah perasaan
simpati yang melibatkan emosi yang mendalam menurut Erich Fromm, ada empat
syarat untuk mewujudkan cinta kasih, yaitu:
1. Pengenalan
2. Tanggung jawab
3. Perhatian
4. Saling menghormati
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Cinta memang sesuatu yang indah dan mulia, hanya ukuran dan nilai
cinta berbeda beda. Cinta, khususnya antara dua pasang kekasih, terutama bila
terjadi diantara dua remaja, kaum muda, maka seolah seolah dunia ini hanya
mereka berdualah yang ada dan yang memilikinya.
Indah, mulia tetapi juga sering berakhir tragis seperti dikisahkan
dalam cerita legendaris dari dramawan dan sastrawan Inggris William Shakespeare
melalui ~ Romeo and Juliet ~ atau Sampek & Ingtay cerita cinta kuno dari
Tiongkok, Siti Nurbaya oleh Marah Roesli dari Indonesia. Masih banyak lagi
tentunya cerita sejenis. Cinta yang menurut alur pikiran penulisnya, pencetus
kisah romantis dan melankolis ini dibumbui dengan liku liku percintaan yang
mempunyai ikatan kuat dan murni, sebuah cinta sejati.
Semua ini untuk menguras airmata pembacanya. Selalu indah penuh
pengorbaan dan mengharukan. Ini hanya sebuah kisah khayalan yang didramatisir.
Masih adakah cinta seperti itu pada kenyataan, khususnya jaman sekarang ? Dunia
yang makin maju kedepan dengan loncatan loncatan yang kadang mencengangkan
dalam segala bidang, terutama `arti kebebasan` yang justru sering digunakan
sebagai pintu gerbang untuk melewati batas batas yang seharusnya tetap dijaga
dan tidak dilanggar.
Ladang dan kesempatan untuk melakukan hubungan cinta atau bercinta
tersedia dan terbuka luas dan bebas, hampir tanpa batas dibanding jaman ketika
cerita romantis yang penuh keindahan cinta itu ditulis. Sebebas terjadinya
penyimpangan penyimpangan yang pada umumnya berakhir penuh derita dan penderitaan,
bahkan malapetaka. Tidak sedikit menghantui sepanjang sisa hidup.
Cinta itu mulia. Cinta bisa sangat indah. Cinta itu adalah
kebahagiaan, tetapi, manakala cinta itu tidak sesuai dengan apa yang
dibayangkan, apa yang diperkirakan, apa yang didambakan dan diharapkan dan
bahkan jauh dari bayang bayang keindahan, betolak belakang dari kenyataan dan
indahnya cinta yang sudah terlanjur tercipta dalam bayang bayAng dan angan
angan dua sejoli, maka cinta bisa sangat menyakitkan dan menimbulkan penderitaan
yang luar biasa. Salah satu atau kedua duanya yang terlibat didalamnya, bahkan
pancaran baik buruknya, kebahagiaan dan kegagalan serta kesedihan yang
berlanjut dengan penderitaan sering sanggup menyentuh dan dirasakan orang
disekitarnya.
DAFTAR PUSTAKA
1.www.google.com
2.www.wikipedia.com